Selain haji, di bulan Zulhijah, umat Islam diperintahkan untuk berkurban. Pada kenyataannya, berqurban dicapai dengan menyembelih hewan tertentu. Apa yang dimaksud dengan berqurban? Menurut National Dai Ustaz Amir Faishol Fath
, Qurban secara linguistik berasal dari kata Arab qoroba. Ini berarti sebuah pendekatan. Jadi pengorbanan adalah ibadah yang mendekatkan kita kepada Pencipta kita, Allah SWT.
“Sesungguhnya qurban dalam Islam adalah syiar. Hakikat ibadah kurban tidak hanya untuk membagi daging, tetapi untuk menyembelihnya (hewan kurban). Oleh karena itu, ibadah kurban dalam Islam dibolehkan untuk siapa saja, baik yang kaya, maupun orang miskin ,” jelas Ustaz Amir.
Ustaz Amir melanjutkan, kurban itu sebenarnya adalah pemberian hamba kepada Allah SWT. Oleh karena itu, sebagai hadiah, maka, harus memberikan hadiah yang terbaik, bukan yang buruk.
“Jika seorang hamba memberikan hadiah terbaik kepada Allah, Allah akan bangga pada hambanya,” kata ulama bahwa menyembelih hewan yang disembelih tidak boleh cacat. Itu benar, “kata Dai yang juga juri hafiz nasional .
Qurban ini juga merupakan bentuk takwa kepada Allah SWT. Allah berfirman dalam Al Qur’an Surat al Hajj, ayat 37: “Daging dan darahnya (dari hewan kurban) tidak pernah sampai kepada-Nya, tetapi pengabdianmulah yang sampai kepada-Nya. Segala puji bagi Allah atas petunjuk yang diberikan kepadamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.( sumber:dikutip dari act news )
