Berbicara anak yatim, terutama pada masa sekarang ini, maka pikiran kita akan mudah terasosiasi dengan anak yang keadaannya nestapa, sebatang kara, kurang kasih sayang, jauh dari prestasi dan banyak lagi stigma negatif yang melekat pada anak yatim. Memang kita tidak pungkiri bahwa ada anak yatim yang berhasil menjalani kehidupannya dan meraih kesuksesan. Namun jumlahnya masih terlalu sedikit dibandingkan anak yatim lainnya yang belum dapat mandiri dan masih membutuhkan uluran tangan orang lain.
Rasulullah SAW pun di tengah kepemimpinannya, tidak pernah melupakan asal beliau sebagai anak yatim dan melakukan langkah-langkah nyata dalam menyayangi dan mengayomi anak-anak yatim.
Dalam berbagai hadits beliau, dapat kita temukan berbagai keutamaan orang yang mau memperhatikan dan mengasihi serta mengayomi anak yatim. Bahkan Rasulullah SAW secara tegas menjamin bahwa orang yang menanggung anak yatim akan duduk berdekatan dengan Rasulullah SAW di surga nanti.
Siapapun kita yang mengaku sebagai ummat Nabi Muhammad SAW, sungguh mendapat kedudukan yang sangat mulia dan penuh kehormatan apabila kita mendapatkan kesempatan duduk berdekatan bersama manusia paling agung dan paling kita cintai, Rasulullah SAW.
Keberadaan anak yatim di tengah kita masih banyak membutuhkan perhatian, kasih sayang, pengayoman danpendidikan. Kita pun turut memiliki andil dan tanggung jawab dalam pemenuhannya. Berangkat dari gagasan tersebut, serta dalam rangka mengikuti (ittibaa’an) jejak kesuksesan Rasul sekaligus meraih cita-cita berdampingan dengan Rasulullah SAW di syurga nanti, mendorong sejumlah relawan untuk mendirikan Yayasan Al Majid Berkah Indonesia di kawasan Bambu Apus , Tangerang Selatan, Banten. Yayasan Al Majid Berkah Indonesia sebagai lembaga non- profit terus berupaya memberikan kesempatan dan bekal kehidupan yang lebih baik kepada anak yatim untuk menghadapi masa yang akan datang, sekaligus menjadi mercusuar dakwah bagi masyarakat di kawasan Bambu Apus khususnya dan bagi segenap kaum muslimin muslimat pada umumnya.
Sesuai dengan firman Allah dalam Alquran, diantaranya :
Surah Al baqarah ayat 220, yang artinya “mereka bertanya kepadamu (Muhammad SAW) tentang anak yatim, katakan wahai Muhammad, mengurus mereka secara patut adalah baik, dan jika kamu bergaul bersama mereka, maka mereka adalah saudaramu, dan Alloh maha mengetahui siapa yang membuat kerusakan dari yang mengadakan perbaikan…”
Surah Al baqarah ayat 261, yang artinya ‚”perumpamaan orang yang menafkahkan hartanya di jalan Alloh bagaikan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji, Alloh melipat gandakan ganjaran bagi siapa saja yang Ia kehendaki, dan Alloh maha luas karunia-Nya dan Alloh maha mengetahui…..”.
Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadits, yang artinya ‚Saya dan orang yang menanggung anak yatim di surga seperti begini, Beliau memberi isyarat dengan jari telunjuk dan jari tengahnya serta merenggangkan sedikit diantara kedua jari tersebut (Hadits Riwayat Imam Bukhori dan Imam Muslim)